kumpulan berita unik

 

Nenek moyang manusia mulai berjalan dengan tegak kemungkinan karena tempat hidup mereka begitu panas, ujar penelitian terbaru.

Ilmuwan menemukan bahwa Turkana Basin Kenya yang dianggap sebagai tempat awal keberadaan evolusi manusia menunjukkan temperatur yang jauh lebih panas jutaan tahun lalu dibandingkan saat ini.

Penemuan ini disebut sebagai ‘hipotesis thermal’ dari evolusi manusia di mana menyebutkan bahwa manusia pertama mulai berrjalan tegak karena intensitas suhu yang tinggi.

Berdasarkan teori ini, para nenek moyang kita mendapatkan evolusi yang mencengangkan dengan berjalan tegak saat matahari bersinar begitu terik.

Mereka juga dapat mengurangi kemungkinan terkena matahari pada tubuh daripada berjalan dengan ‘empat kaki’. Tidak hanya itu, rambut di tubuh yang ‘hilang’ juga disebabkan adaptasi pada cuaca yang panas.

Seperti dikutip di DailyMail, Ilmuwan bumi dari Johns Hopkins University, Bejamin Passey mengatakan, “Pesan yang dapat diambil dari studi ini, bahwa wilayah yang merupakan salah satu tempat ditemukan paling banyak fosil serta dokumentasi evolusi manusia ternyata sangat panas dalam jangka waktu yang lama, bahwan dalam periode antara 3 juta tahun lalu dan sekarang saat masa es telah hadir dan temperatur global lebih dingin.”

“Sebagai cara untuk mencari tahu apakah hipotesi thermal ini benar atau tidak, kita harus mengetahui secara pasti bahwa ini benar-benar panas saat terjadinya dan di mana makhluk tersebut berkembang.”

Namun Profesor Robin Crompton dari University of Liverpool tidak yakin dekan teori tersebut. Dia percaya bahwa manusia awal mulai berjalan dengan dua kaki saat berada di area hutan daripada akibat pemanasan di permukaan Kenya