Pemandian AIR SODA yang dikenal banyak kalangan dengan sebutan “Aek Rara” yang berada tepat di kaki bukit daerah Parbubu I Kecamatan Tarutung. Menurut mitos (cerita rakyat), dulunya ketika AIR SODA ditemukan warga muncul mata air dibawa kaki bukit Parbubu I. Mata air inilah asal muasal AIR SODA, yang lama kelamaan berubah menjadi sebuah kolam, dengan air yang rasanya seperti soda serta temperaturnya hangat-hangat kuku. Dan konon katanya hanya ada 2 DI DUNIA. Yang satu lagi ada di Venezuella.
Mitos lain yang beredar sekaitan dengan air soda bahwa ditengah kolam tersebut terdapat sebongkah batu yang didalam batu itu tinggal seekor naga, dan setiap orang yang mandi ke kolam tersebut akan jatuh sakit.
Masa penjajahan Jepang di Tarutung, tentara Jepang tidak mengakui kebenaran mitos tadi. Tentara Jepang tidak percaya dengan hal-hal gaib dan menganggab bahwa mitos tersebut hanyalah isapan jempol semata. Namun sebaliknya beberapa tentara Jepang yang mandi dilokasi tersebut ada yang sakit bahkan meninggal dunia.
Akibatnya, Tentara Jepang marah dan berusaha membom bongkahan batu yang berada ditengah-tengah kolam tersebut yang diyakini masyarakat sekitar di diami seekor naga. Ketika batu tersebut di ledakkan oleh tentara Jepang, dari dalam batu tersebut keluar air yang berwarna merah yang diyakini sebagai darah sang naga. Air berwarnamerah layaknya seperti darah tadi lama kelamaan memenuhi kolam tersebut, sehingga kolam berubah menjadi warna merah, yang oleh masyarakat disebut “aek rara”(air merah) dan inilah awal sebutan lain terhadap Air Soda.
Cerita mitos tersebut lama kelamaan dilupakan oleh masyarakat setempat, seiring dengan perkembangan zaman yang semakin canggih. Bahkan beberapa generasi muda setempat ataupun warga Tarutung hampir tidak mengetahui adanya mitos ini.
Kini, ‘Aek Rara’ yang lebih dikenal dengan sebutan ‘Air Soda’, menjadi salah satu objek wisata kebanggaan Tapanuli Utara (Taput) disamping wisata rohani Salib Kasih.
Setiap orang yang berkunjung ke Taput tidak akan puas dan akan menyempatkan diri sekedar melihat penomena alam air soda untuk mandi di sana.Bahkan oleh wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Tarutung akan menyempatkan diri melihat secara langsung lokasi air soda, inilah alasan air soda terkenal sampai ke manca Negara.
Namun minimnya APBD pada sektor pariwisata tidak menjanjikan kelestarian air soda. Ini terlihat dari tampilan air soda hingga puluhan tahun tanpa adanya pemolesan, yang tujuannya menjadikan air soda sebagai objek wisata yang memberikan kontribusi PAD.
Ridwan Lumbantobing pengelola air soda, berharap kedepan Pemkab Taput lebih memperhatikan lokasi air soda yang dampaknya memberikan effek positif bagi masyarakat setempat, dan menjadikan air soda sebagai salah satu kebanggaan masyarakat Tarutung.
“Kita tunggu saja waktunya lae sampai uang saya cukup untuk memperbaiki lokasi air soda,”kata Ridwan sambil tersenyum. Fernando Sinaga – Apang.
PENTING!! JIKA ANDA INGIN MENG-COPY KONTEN DARI BLOG INI,, TOLONG BERIKAN ALAMAT SUMBERNYA!! YAITU UNIKSERU.BLOGSPOT.COM
FREAK!!
On Jumat, 28 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar