kumpulan berita unik

berbicara melalui ponsel memang kadang menjengkelkan, ketimbang bertemu muka. Menurut penelitian, kuncinya ada di konsentrasi.

Menjawab percakapan telepon di wilayah yang penuh dengan kebisingan dipastikan akan membuat sang penelepon tidak mampu mendengar suara orang yang menelepon. Hasilnya, masing-masing mereka hanya mendengarkan percakapan setengah-setengah.

"Saat menerima telepon di tengah keramaian, kita tidak mampu berkonsentrasi dan perhatian terpecah antara mendengarkan telepon dengan mendengarkan kebisingan. Hal ini lebih sulit ketimbang mendengar pembicaraan dengan bertatapan langsung," ujar Lauren Eberson, ilmuwan dari Cornelle University, seperti dikutip Reuters, Minggu (23/5/2010).

Menurut data Asosiasi Perdagangan AS (CTIA), tahun lalu, Amerika menghabiskan 2,3 triliun menit hanya untuk mengobrol di ponsel, angka ini meningkat sembilan kali lipat dibanding tahun 2000.

Menurut salah satu badan PBB, International Telecommunications Union (ITU), saat terdapat sekira 4,6 miliar pelanggan ponsel di seluruh dunia. Jumlah ini sama dengan dua pertiga penduduk dunia.

China memiliki sebagian besar pengguna ponsel dengan 634 juta, diikuti oleh India dengan 545 juta, dan AS dengan 270 juta.

Menurut Eberson, semua orang pastu mencoba untuk memahami potongan percakapan dan memprediksi apa yang akan dikatakan pembicara selanjutnya.

"Bila Anda mendengar percakapan setengah-setengah, Anda mendapatkan informasi yang kurang dan juga tidak dapat memprediksi. Hal ini membutuhkan perhatian lebih," katanya.

Penelitian oleh Eberson dan Michael Goldstein ini didasarkan pada penelitian yang melibatkan 41 mahasiswa yang melakukan latihan konsentrasi, seperti melacak titik yang bergerak saat mendengar percakapan di ponsel.

Para siswa membuat kesalahan lebih banyak ketika mereka mendengar hanya separuh pembicaraan daripada saat mendengar seluruh dialog.

"Hasil ini menunjukkan bahwa perhatian seorang pengemudi bisa terganggu oleh percakapan telepon seluler penumpang," ujarnya